Kamis, 27 Februari 2014

ENKRIPSI



Pengertian Enkripsi
Pengertian EnkripsiEnkripsi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikianrupa sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi(kebalikan dari proses enkripsi) dahulu. Encryption berasal dari bahasa yunanikryptos yang artinya tersembunyi atau rahasia.Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagainegara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentinganyang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahantahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agenpemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telahdigunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Teleponbergerak dan ATM pada bank.Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukanuntuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas danautentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) ataudigital signature.
Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringankomputer.Manfaat Enkripsi1. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari enkripsi ini adalah :2. Kerahasiaan suatu informasi terjamin3. Menyediakan authentication dan perlindungan integritas pada algoritmachecksum/hash4. Menanggulangi penyadapan telepon dan email5. Untuk digital signature. Digital signature adalah menambahkan suatu barisstatemen pada suatu elektronik copy dan mengenkripsi statemen tersebutdengan kunci yang kita miliki dan hanya pihak yang memiliki kuncidekripsinya saja yang bisa membukanya.6. Untuk digital cashKerugian EnkripsiPenyalahgunaan dan kerugian dari enkripsi adalah:1. Penyandian rencana teroris2. Penyembunyian record criminal oleh seorang penjahat3. Pesan tidak bisa dibaca bila penerima pesan lupa atau kehilangan kunci(decryptor).Macam-macam Enkripsi pada pemrograman website.
Metode yang digunakan :
1.      Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain teks à Algoritma Enkripsi à Cipher teks à Algoritma Dekrispsi à Plain teks.
User A      |                                                               |                      User B
|——————-Kunci (Key) —————-|
Gambar 1.
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali enkripsi.
2.      Enkripsi Public-Key.
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks à Algoritma Enkripsi à Cipher teks à Algoritma Dekrispsi à Plain teks.
User A              |                                                          |                       User B
|                                              Private Key B  —————|
Public Key B——————————————————————|
Gambar 2.
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
a.       Masing – masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
b.      Masing – masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya (public key) dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai kunci pribadi (private key).
c.       Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci publik dari B.
d.      Ketika B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk mendeskripsi pesan dari A.
Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik ( public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan sehingga tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing – masing private key dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman. Setiap sistem mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan public key yang lama. Yang menjadi kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode publik key akan menghasilkan performance yang lebih rendah.
Yang perlu Anda ketahui tentang enkripsi :
·         Mencegah akses yang tidak diinginkan pada dokumen dan pesan e-mail.
·         Level enkripsi yang tinggi sukar untuk dibongkar.
·         Perubahan dalam peraturan ekspor teknologi kriptografi akan meningkatkan penjualan software enkripsi.
Kelemahan enkripsi
Setiap teknik enkripsi memiliki titik lemah. Begitu kelemahan ditemukan maka segera dikembangkan lapisan keamanan baru untuk para user. Salah satu kelemahan yang paling umum terjadi ketika metode enkripsi atau biasa disebut cipher atau alogaritma yang semestinya menghasilkan kode acak, justru mendapatkan pola jelas, sehingga mudah dibobol.
Individu maupun organisasi yang membutuhkan proteksi tambahan bagi alogaritma enkripsinya sering mengimbuhkan kode ektra ke outputnya. Misalnya, tambahkan karakter pada password yang paling umum dan mudah ditebak, sehingga hacker tidak lagi gampang menerkanya.
Enkripsi juga dapat digunakan untuk memverifikasi integritas dari file atau software. Data biner mentah dari file atau aplikasi dijalankan melalui algoritma enkripsi khusus untuk menghasilkan sejumlah digit unik untuk file itu.  Apabila ada hacker yang memasukkan kode berbahaya atau korupsi data acak, akan menghasilkan sebuah digit berbeda, sehingga akan diketahui.
Sesungguhnya enkripsi data itu cukup penting bagi setiap orang, bukan hanya perusahaan hanya besar dan pejabat pemerintah. Sebab pada dasarnya setiap individu memiliki data penting yang harus dilindungi, dan bisa dimanfaatkan para cybercriminal.

Sumber :
http://widianurdiana.wordpress.com/2010/12/12/tugas-makalah-enkripsi/
http://www.slideshare.net/smp_nuha/pengertian-enkripsi
http://ictwatch.com/internetsehat/2012/07/18/mengapa-kita-butuh-enkripsi/
http://esrt2000.50megs.com/cara_kerja_enkripsi__enkripsi.htm



Tidak ada komentar:

Posting Komentar